Menu Tutup

Ulasan “A Killer Paradox” – Sebuah Thriller Psikologis yang Memukau dengan Kekurangannya

Ulasan “A Killer Paradox” – Sebuah Thriller Psikologis yang Memukau dengan Kekurangannya

BERITA FILM TERBARU – Ulasan “A Killer Paradox” – Sebuah Thriller Psikologis yang Memukau dengan Kekurangannya

A Killer Paradox

Menyajikan kepada penontonnya alur kisah mencekam.

Berpusat di sekitar karakter kontras Lee Tang (diperankan oleh Choi Woo-Shik) dan Detektif Jang Nan-gam (diperankan oleh Son Suk-Ku) setelah terjadinya pembunuhan.

Inti Cerita

Serial ini menggali tema moralitas, keadilan, dan transformasi pribadi seiring perjalanan Lee dari pembunuh yang tidak disengaja menjadi hakim yang mengangkat dirinya sendiri.

Kisah ini terungkap dengan Lee Tang, seorang pemuda pemalu yang secara tidak sengaja melakukan pembunuhan, membuatnya berada dalam spiral rasa bersalah dan kecemasan.

Detektif Jang Nan-gam, yang selalu waspada, mengamati setiap gerakan Lee, terlibat dalam pertarungan psikologis sedangkan Lee bergulat dengan hati nuraninya.

Namun, alur ceritanya berubah secara dramatis ketika terungkap bahwa korban pertama Lee adalah seorang pembunuh berantai terkenal.

Saat karakter Lee mengalami transformasi dari pembunuh menjadi main hakim sendiri, serial ini menyelidiki dilema moral yang kompleks dan pertanyaan tentang keadilan.

A Killer Paradox” diadaptasi dari webtoon populer “Kkomabi”, yang terkenal dengan alur cerita yang mengejutkan.

Disutradarai oleh Lee Chang-hee, yang dikenal karena keahliannya dalam genre tersebut.

Serial ini awalnya memikat penonton dengan suasana penuh ketegangan dan premis yang menarik.

Ulasan

Cinemags merasakan seiring berjalannya serial, terasa episode demi episode serial mulai terasa kurang gregetnya.

Karakter baru diperkenalkan secara tiba-tiba, sehingga malah terasa mengganggu alur narasi dan melemahkan ketegangan yang awalnya menarik perhatian penonton.

Ceritanya mendadak terasa menyimpang dari jalur aslinya, menyimpang dari fokus yang aslinyaadalah apada kejar-kejaran kucing-dan-tikus yang mendebarkan antara Nan-gam dan Lee Tang.

Salah satu masalah yang sangat mencolok adalah fokus mendadak pada karakter baru bernama Song Chon, yang perkembangannya lebih diutamakan daripada konflik utama.

Penonton langsung merasa  tidak terhubung dan bingung,  cerita Lee Tang, yang sejak awal digoda, dibayangi oleh pengalihan plot yang tidak perlu.

Kesimpulan

Terlepas dari kekurangannya, “A Killer Paradox” tetap berhasil menghadirkan momen-momen menegangkan dan penuh intrik, berkat penampilan kuat dari para pemainnya dan arahan terampil dari Lee Chang-hee.

Namun, serial ini pada akhirnya gagal mencapai potensinya, membuat pemirsa mendambakan kesimpulan yang lebih kohesif dan memuaskan dari premisnya yang menawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *