BERITA FILM TERBARU – 3 Rekomendasi Film Anime Sedih, Dijamin Bikin Mewek. Banyak anime yang dikenal dengan aksinya yang menarik. Robot-robot raksasa saling memukul satu sama lain, pria-pria berotot dengan rambut runcing meneriakkan nama-nama jurus bela diri spesial mereka, dan anak-anak yang memiliki monster-monster dalam saku mereka yang dapat bertarung satu dengan lainnya.
Memang semua itu sangatlah keren, tapi, bukan hanya itu saja yang ada dalam anime. Anime seperti halnya semua animasi, hanyalah nama dari sebuah jenis media, bukan sebuah genre tersendiri.
Itu berarti ada anime dari semua genre yang berbeda, termasuk komedi, horor, drama, dan banyak lagi. Bahkan ada banyak film anime sedih yang akan membuat kamu meneteskan air mata.
Jadi, jika kamu ingin menonton film anime Jepang yang dapat menguras air mata, lihatlah daftar film berikut ini yang dijamin akan membuatmu menangis.
Beberapa dari film ini akan membuat kamu menangis bahagia dan membuat perasaan emosional bisa naik turun, contohnya ada dua anak yang akhirnya menyadari bahwa mereka saling mencintai dan melewati semua rintangan yang selama ini memisahkan mereka.
Ada pula yang lebih dahsyat, termasuk satu film tentang dua anak yang mencoba bertahan hidup dari kengerian Perang Dunia II, yang merupakan salah satu film paling berpengaruh yang pernah dibuat.
Berikut 13 rekomendasi film anime sedih yang dapat menyayat hati dan menguras air mata, seperti melansir dari Best Life, Jumat (5/4/2024).
1. Grave of the Fireflies
Grave of the Fireflies merupakan sebuah film Studio Ghibli yang dirilis tahun 1988, disutradarai oleh Isao Takahata
Ciri khas film Studio Ghibli adalah kisah yang indah, penuh perasaan, dan secara eksplisit ramah anak. Sementara itu, Grave of the Fireflies benar-benar mengerikan, dan perbedaan diantara film yang satu ini dengan lainnya sangatlah mencolok.
Grave of the Fireflies mengisahkan dua anak, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun bernama Seita dan adik perempuannya yang berusia 4 tahun bernama Setsuko. Mereka berjuang untuk bertahan hidup sendiri setelah menjadi yatim piatu akibat pengeboman pada masa-masa terakhir Perang Dunia II.
Ini adalah tontonan yang sangat sulit, lebih tepatnya karena Grave of the Fireflies adalah salah satu film anti-perang terbaik sepanjang masa.
2. A Silent Voice
A Silent Voice yang dirilis pada tahun 2016 merupakan sebuah melodrama sekolah menengah. Disutradarai oleh Reiko Yoshida dan berdasarkan manga dari beberapa tahun sebelumnya yang dibuat oleh Yoshitoki Ōima, film ini mengisahkan tentang dua orang remaja yang terhubung kembali setelah masa kecil mereka yang traumatis.
Ketika mereka masih di sekolah dasar, Shōya Ishida adalah seorang pengganggu yang tak kenal ampun, terutama pada Shōko Nishimiya, seorang gadis tuna rungu.
Namun, seiring bertambahnya usia, Shōya menemukan bahwa semua perilakunya telah membawanya kepada keterpurukan, dan ketika dia terhubung kembali dengan Shōko setelah pertemuan yang tak terduga, dia mulai memahami bahwa mendapatkan pengampunan dari mantan korbannya tidak sesulit yang dibayangkan.
Pada akhirnya, ia menemukan kekuatan untuk memaafkan dirinya sendiri.
Mungkin ada satu twist dan cerita yang sedikit memusingkan di awal, tapi A Silent Voice masih merupakan drama remaja yang akan membuatmu menangis.
3. Your Name
Terobosan Makoto Shinkai ini adalah film anime bergenre romansa supernatural yang meraih sukses besar secara penilaikan para kritikus dan secara komersial ketika dirilis pada tahun 2016.
Mitsuha Miyamizu, seorang gadis SMA yang tinggal di pedesaan Jepang, dan Taki Tachibana, seorang siswa SMA di Tokyo yang sibuk, tiba-tiba menyadari bahwa mereka entah kenapa terbangun dengan tubuh mereka yang tertukar.
Mereka tidak tahu mengapa dan sejauh yang mereka tahu, mereka tidak memiliki hubungan dan tidak pernah bertemu, dan satu-satunya cara mereka berkomunikasi adalah dengan meninggalkan catatan dan dibaca ketika mereka kembali ke tubuh mereka masing-masing.
Kejeniusan sejati dari film ini adalah seberapa cepat film ini berbeda dengan kiasan khas film lain dalam genre supernatural “pertukaran tubuh,” di mana film ini menguatkan kisah tentang cinta, kerinduan dan waktu.